Sejarah AC.Milan


Associazione Calcio Milan Italia (dipanggil A.C. Milan atau Milan saja) adalah sebuah klub sepak bola Italia  yang berbasis di Milan. Mereka bermain dengan seragam bergaris merah-hitam dan celana putih (kadang-kadang hitam), sehingga dijuluki rossoneri  ("merah-hitam"). Milan adalah tim tersukses ketiga dalam sejarah persepak bolaan Italia, menjuarai Seri A 18 kali dan Piala Italia 5 kali.

Klub ini didirikan pada tahun 1899 dengan nama Klub Kriket dan Sepak bola Milan (Milan Cricket and Football Club) oleh Alfred Edwards, seorang ekspatriat Inggris.[2] Sebagai penghormatan terhadap asal-usulnya, Milan tetap menggunakan ejaan bahasa Inggris nama kotanya (Milan) daripada menggunakan ejaan bahasa Italia Milano.
Daftar isi
 [sembunyikan]

    * 1 Sejarah (1899 hingga kini)
          o 1.1 Awal masa terbentuk
          o 1.2 Masa GreNoLi
          o 1.3 Era Nereo Rocco
          o 1.4 Scudetto kesepuluh dan Seri B
          o 1.5 The Dream Team
                + 1.5.1 Kedatangan Berlusconi
                + 1.5.2 Era Sacchi
                + 1.5.3 Era Capello
          o 1.6 Masa masa sulit (Tabarez ke Terim)
          o 1.7 Era Ancelotti
                + 1.7.1 Pasang surut 2006-2008
          o 1.8 Pasca-Ancelotti
                + 1.8.1 Era Leonardo
                + 1.8.2 Era Allegri, Scudetto ke-18
    * 2 Skuat
          o 2.1 Sedang dipinjamkan
          o 2.2 Staf
    * 3 Hall of fame
          o 3.1 Pemain legenda
          o 3.2 Nomor yang dipensiunkan / diabadikan
          o 3.3 Pelatih terkenal
          o 3.4 Pemain yang memenangi Piala Dunia saat bermain di Milan
          o 3.5 Pemain yang memenangi Kejuaraan di benua asalnya saat bermain di Milan
                + 3.5.1 Eropa
                + 3.5.2 Amerika Latin
          o 3.6 Pemain yang memenangi Piala Konfederasi saat bermain di Milan
          o 3.7 Peraih Ballon d'Or
    * 4 Pemasok kostum dan Sponsor
    * 5 Prestasi
          o 5.1 Kejuaraan Nasional
          o 5.2 Kejuaraan Eropa
          o 5.3 Kejuaraan Dunia
          o 5.4 Kejuaraan lainnya
    * 6 AC Milan tahun ke tahun
          o 6.1 Daftar pelatih AC Milan
          o 6.2 Daftar presiden AC Milan
          o 6.3 Daftar kapten AC Milan
    * 7 Warna dan lambang Milan
    * 8 Rekor statistik Milan
    * 9 Komponen penting Milan
          o 9.1 Stadion
          o 9.2 Basis pendukung
                + 9.2.1 Basis pendukung di Indonesia
          o 9.3 Nama
          o 9.4 Himne Milan
          o 9.5 Tim rival
    * 10 Serba-serbi AC Milan di bidang keuangan
    * 11 Superleague Formula
    * 12 Galeri
    * 13 Referensi
    * 14 Pranala luar

[sunting] Sejarah (1899 hingga kini)
[sunting] Awal masa terbentuk
“     Kita akan menjadi sebuah tim iblis. Warna kita adalah merah menandakan api dan warna hitam menandakan rasa takut yang akan menyerang lawan!     ”

—Herbert Kilpin

Klub ini didirikan oleh dua orang ekspatriat Inggris , yaitu Herbert Kilpin dan Alfred Edwards dengan nama Klub Kriket dan Sepakbola Milan pada tahun 16 Desember 1899. Pada saat itu, Edwards menjadi Presiden klub pertama Milan dan Kilpin menjadi kapten tim pertama Milan. Musim 1901, Milan memenangkan gelar pertamanya sebagai jawara sepak bola Italia, setelah mengalahkan Genoa C.F.C. 3-0 di final Kejuaraan Sepakbola Italia. Pada 1908, sebagian pemain dari Italia dan para pemain dari Swiss yang tidak menyukai dominasi orang Italia dan Inggris dalam skuat inti Milan saat itu, memisahkan diri dari Milan dan membentuk Internazionale.
[sunting] Masa GreNoLi
GreNoLi

Pada dekade 50-an, Milan ditakuti di bidang sepak bola dunia karena mempunyai trio GreNoLi , yang terdiri atas Gunnar Gren , Gunnar Nordahl , dan Nils Liedholm .Ketiganya merupakan pemain asal Swedia. Gren dan Nordahl beroperasi di sektor depan sebagai striker, sementara Liedholm mendukung serangan sebagai penyerang bayangan (playmaker). Tim di masa ini juga dihuni oleh sekelompok pemain-pemain berkualitas pada masanya, seperti Lorenzo Buffon, Cesare Maldini, dan Carlo Annovazzi. Kemenangan tersukses AC Milan oleh Juventus tercipta 5 Februari 1950, dengan skor 7-1, dan Gunnar Nordahl mencetak hat-trick.
[sunting] Era Nereo Rocco

Milan kembali memenangi musim 1961/1962. Pelatihnya saat itu adalah Nereo Rocco, pelatih sepak bola yang inovatif, yang dikenal sebagai penemu taktik catenaccio (pertahanan gerendel/berlapis). Di dalam tim termasuk Gianni Rivera dan José Altafini yang keduanya masih muda. Musim berikutnya, dengan gol Altafini, Milan memenangkan Piala Eropa pertama mereka (kemudian dikenal sebagai Liga Champions UEFA) dengan mengalahkan Benfica 2-1. Ini juga merupakan pertama kalinya sebuah tim Italia memenangkan Piala Eropa.

Meskipun begitu, selama tahun 1960-an piala kemenangan Milan mulai menyusut , terutama karena perlawanan berat dari Inter yang dilatih Helenio Herrera. Scudetto berikutnya tiba hanya di 1967/1968, berkat gol Pierino Prati, topskor Seri A di musim itu, Piala Winners berhasil direbut ketika mengalahkan Hamburger SV, dan juga berkat dua gol dari Kurt Hamrin. Musim selanjutnya AC Milan memenangkan Piala Eropa kedua (4–1 untuk AFC Ajax), dan pada 1969 memenangkan Piala Interkontinental pertama, setelah mengalahkan Estudiantes de La Plata dari Argentina dalam dua leg dramatis (3–0, 1–2).
[sunting] Scudetto kesepuluh dan Seri B

Di tahun 1970, Milan merebut tiga gelar Coppa Italia dan gelar Piala Winners kedua; namun, tujuan utama Milan adalah scudetto kesepuluh, yang berarti mendapatkan "bintang" untuk tim (di Italia,setiap tim yang meraih 10 gelar liga mendapat bintang yang disemat di bajunya). Di 1972 mereka meraih semifinal Piala UEFA, kalah dari pemenang sesungguhnya, Tottenham Hotspur. Musim 1972/1973 mereka hampir memenangkan scudetto kesepulh, namun gagal karena hasil kalah menyakitkan dari Hellas Verona F.C. di pertandingan terakhir musim. AC Milan menunggu sampai musim 1978/1979 untuk meraih scudetto kesepuluh mereka, yang dipimpin oleh Gianni Rivera, yang pensiun dari dunia sepak bola setelah membawa timnya meraih kemenangan tersebut.

Namun, hasil terburuk datang kepada "Rossoneri": setelah memenangkan musim 1979/1980, Milan didegradasi ke Seri B oleh F.I.G.C, bersama S.S. Lazio, karena terlibat skandal perjudian Totonero 1980. Di 1980/1981, Milan dengan mudah menjuarai Seri B, dan kembali ke Seri A, di mana penyakit tersebut terulang di musim 1981/1982, Milan terdegradasi kembali.
[sunting] The Dream Team
[sunting] Kedatangan Berlusconi

Setelah serentetan masalah menerpa Milan, dan membuat klub kehilangan suksesnya, AC Milan dibeli oleh enterpreneur Italia, Silvio Berlusconi. Berlusconi adalah sinar harapan Milan kala itu. Dia datang pada 1986. Berlusconi memboyong pelatih baru untuk Milan, Arrigo Sacchi, serta tiga orang pemain Belanda, Marco van Basten, Frank Rijkaard, dan Ruud Gullit, untuk mengembalikan tim pada kejayaan. Ia juga membeli pemain lainnya, seperti Roberto Donadoni, Carlo Ancelotti, dan Giovanni Galli.
[sunting] Era Sacchi
Arrigo Sacchi

Sacchi memenangkan Serie A musim 1987-1988. Di 1988-1989, Milan memenangkan gelar Liga Champions ketiganya, mempecundangi Steaua Bucureşti 4-0 di final, dan gelar Piala Interkontinental kedua mengalahkan National de Medellin (1-0, gol tercipta di babak perpanjangan waktu). Tim mulai mengulangi kejayaan mereka di musim-musim berikutnya, mengalahkan S.L. Benfica, dan Olimpia Asunción di 1990. Skuat kemenangan Eropa mereka adalah:
Kiper : Giovanni Galli
Bek: Mauro Tassotti -- Alessandro Costacurta -- Franco Baresi -- Paolo Maldini
Gelandang : Angelo Colombo -- Frank Rijkaard -- Carlo Ancelotti -- Roberto Donadoni
Penyerang : Ruud Gullit -- Marco van Basten -- Lothar Kahn
[sunting] Era Capello
Fabio Capello

Saat Sacchi meninggalkan Milan untuk melatih Italia, Fabio Capello dijadikan pelatih Milan selanjutnya, dan Milan meraih masa keemasannya sebagai Gli Invicibli (The Invicibles) dan Dream Team. Dengan 58 pertandingan tanpa satu pun kekalahan Invicibli membuat tim impian di semua sektor seperti Baresi, Costacurta, dan Maldini memimpin pertahanan terbaik, Marcel Desailly, Donadoni, dan Ancelotti di gelandang, dan Dejan Savićević, Zvonimir Boban, dan Daniele Massaro bermain di sektor depan. Pada saat dilatih Capello ini, Milan pernah singgah ke Indonesia dalam rangka tur musiman dan melawan klub lokal Persib Bandung. Pertandingan yang dimulai di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada tanggal 4 Juni 1994 itu dimenangkan Milan dengan skor telak 8-0. Gol kemenangan Milan dicetak oleh Dejan Savićević ('17)('18), Gianluigi Lentini ('26), Paolo Baldieri ('27)('48)('58), Christian Antigori ('68), dan Stefano Desideri ('78).
[sunting] Masa masa sulit (Tabarez ke Terim)

1996-1997

Setelah kepergian Fabio Capello pada tahun 1996, Milan merekrut Oscar Washington Tabarez tetapi perjuangan keras di bawah kendalinya kurang berhasil dan mereka selalu kalah dalam beberapa pertandingan awal. Dalam upaya untuk mendapatkan kembali kejayaan masa lalu, mereka memanggil kembali Arrigo Sacchi untuk menggantikan Tabarez. Milan mendapatkan tamparan keras kekalahan terburuk mereka di Seri A, dipermalukan oleh Juventus F.C. di rumah mereka sendiri San Siro dengan skor 1-4. Milan membeli sejumlah pemain baru seperti Ibrahim Ba, Christophe Dugarry dan Edgar Davids. Milan berjuang keras dan mengakhiri musim 1996-1997 di peringkat kesebelas di Seri A.

1997-1998

Sacchi digantikan dengan Capello di musim berikutnya. Capello yang menandatangani kontrak baru dengan Milan merekrut banyak pemain potensial seperti Kristen Ziege, Patrick Kluivert, Jesper Blomqvist, dan Leonardo; tetapi hasilnya sama buruk dengan musim sebelumnya. Musim 1997-1998 mereka berakhir di peringkat kesepuluh. Hasil ini tetap tidak bisa diterima para petinggi Milan, dan seperti Sacchi, Capello dipecat.

1998-1999

Dalam pencarian mereka untuk seorang manajer baru, Alberto Zaccheroni menarik perhatian Milan. Zaccheroni adalah manajer Udinese yang telah mengakhiri musim 1997-1998 pada peringkat yang tinggi di tempat ke-3. Milan mengontrak Zaccheroni bersama dengan dua orang pemain dari Udinese, Oliver Bierhoff dan Thomas Helveg. Milan juga menandatangani Roberto Ayala, Luigi Sala dan Andres Guglielminpietro dan dengan formasi kesukaan Zaccheroni 3-4-3, Zaccheroni membawa klub memenangkan scudetto ke-16 kembali ke Milan. Starting XI adalah: Christian Abbiati; Luigi Sala, Alessandro Costacurta, Paolo Maldini; Thomas Helveg, Demetrio Albertini, Massimo Ambrosini, Andres Guglielminpietro; Zvonimir Boban, George Weah, Oliver Bierhoff.

1999-2000

Meskipun sukses di musim sebelumnya, Zaccheroni gagal untuk mentransformasikan Milan seperti The Dream Team dulu. Pada musim berikutnya, meskipun munculnya striker Ukraina Andriy Shevchenko, Milan mengecewakan fans mereka baik dalam Liga Champions UEFA 1999-2000 ataupun Seri A. Milan keluar dari Liga Champions lebih awal, hanya memenangkan satu dari enam pertandingan (tiga seri dan dua kalah) dan mengakhiri musim 1999-2000 di tempat ke-3. Milan tidaklah menjadi sebuah tantangan bagi dua pesaing scudetto kala itu, S.S. Lazio dan Juventus.

2000-2001

Pada musim berikutnya, Milan memenuhi syarat untuk Liga Champions UEFA 2000-2001 setelah mengalahkan Dinamo Zagreb agregat 9-1. Milan memulai Liga Champions dengan semangat tinggi, mengalahkan Beşiktaş JK dari Turki dan raksasa Spanyol FC Barcelona, yang pada waktu itu terdiri dari superstar internasional kelas dunia, Rivaldo dan Patrick Kluivert. Tapi performa Milan mulai menurun secara serius, seri melawan sejumlah tim (yang dipandang sebagai kecil/lemah secara teknis untuk Milan), terutama kalah 2-1 oleh Juventus di Seri A dan 1-0 untuk Leeds United. Dalam Liga Champions putaran kedua, Milan hanya menang sekali dan seri empat kali. Mereka gagal untuk mengalahkan Deportivo de La Coruña dari Spanyol di pertandingan terakhir dan Zaccheroni dipecat. Cesare Maldini, ayah dari kapten tim Paolo, diangkat dan hal segera menjadi lebih baik. Debut kepelatihan resmi Maldini di Milan dimulai dengan menang 6-0 atas A.S. Bari, yang masih memiliki senjata muda, Antonio Cassano. Itu juga di bawah kepemimpinan Maldini bahwa Milan mengalahkan saingan berat sekota Internazionale dengan skor luar biasa 6-0, skor yang tidak pernah diulang dan di mana Serginho membintangi pertandingan. Namun, setelah bentuk puncak ini, Milan mulai kehilangan lagi termasuk kekalahan 1-0 yang mengecewakan untuk Vicenza Calcio, dengan satu-satunya gol dalam pertandingan dicetak oleh seorang Luca Toni. Terlepas dari hasil ini, dewan direksi Milan bersikukuh bahwa Milan mencapai tempat keempat di liga di akhir musim, tapi Maldini gagal dan tim berakhir di tempat keenam.

2001-2002

Milan memulai musim 2000-2001 dengan lebih banyak penandatanganan kontrak pemain bintang termasuk Javi Moreno dan Cosmin Contra yang membawa Deportivo Alavés ke putaran final Piala UEFA. Mereka juga menandatangani Kakha Kaladze (dari Dynamo Kyiv), Rui Costa (dari AC Fiorentina), Filippo Inzaghi (dari Juventus), Martin Laursen (dari Hellas Verona), Jon Dahl Tomasson (dari Feyenoord), Ümit Davala (dari Galatasaray) dan Andrea Pirlo (dari Inter Milan). Fatih Terim diangkat sebagai manajer, menggantikan Cesare Maldini, dan cukup sukses. Namun, setelah lima bulan di klub, Milan tidak berada di lima besar liga dan Terim dipecat karena gagal memenuhi harapan direksi.
[sunting] Era Ancelotti

Terim digantikan oleh Carlo Ancelotti, meskipun rumor bahwa Franco Baresi akan menjadi manajer baru. Terlepas dari masalah cedera pemain belakang Paolo Maldini, Ancelotti berhasil dan mengakhiri musim 2001-02 dalam peringkat empat, tempat terakhir untuk di Liga Champions. Starting XI pada saat itu adalah Christian Abbiati; Cosmin Contra, Alessandro Costacurta, Martin Laursen, Kakha Kaladze, Gennaro Gattuso, Demetrio Albertini, Serginho; Manuel Rui Costa; Andriy Shevchenko, Filippo Inzaghi. Ancelotti membawa Milan meraih gelar juara Liga Champions pada musim 2002/2003 ketika mengalahkan Juventus lewat drama adu penalti di Manchester, Inggris. Milan terakhir kali meraih gelar prestisus dengan merebut juara Liga Italia pada musim kompetisi 2003/2004 sekaligus menempatkan penyerang Andriy Shevchenko sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Italia, maka rossoneri-pun semakin ditakuti.
[sunting] Pasang surut 2006-2008
Milan saat menghadapi corner di suatu pertandingan musim 2005/2006

Pada musim kompetisi Liga Italia Seri A 2006/2007, Milan terkait dengan skandal calciopoli yang mengakibatkan klub tersebut harus memulai kompetisi dengan pengurangan 8 poin. Meskipun begitu, publik Italia tetap berbangga karena di tengah rusaknya citra sepak bola Italia akibat calciopoli, Milan berhasil menjuarai kompetisi sepak bola yang paling bergengsi di dunia, Liga Champions. Hasil itu didapat setelah Milan menaklukkan Liverpool 2-1 lewat dua gol Filippo Inzaghi. Gelar inipun menuntaskan dendam Milan yang kalah adu penalti dengan Liverpool dua tahun silam. Gelar pencetak gol terbanyakpun disabet pemain jenius Milan, Kaká dengan torehan 10 gol. Pada pertengahan musim, Milan mendatangkan mantan pemain terbaik dunia, Ronaldo dari Real Madrid untuk memperkuat armada penyerang mereka setelah penyerang muda Marco Borriello dihukum karena terbukti doping. Musim 2007/2008, Milan terpaksa bermain di kompetisi Piala UEFA setelah hanya berhasil menduduki peringkat ke-5 dibawah Fiorentina dengan selisih 2 poin. Dalam pertandingan Serie A yang terakhir, Milan menang 4-1 atas Udinese, tapi di saat bersamaan, Fiorentina juga menang atas Torino dengan skor 1-0 yang akhirnya posisi kedua tim tak ada perubahan. Untuk memperbaiki performa di musim berikut (2008/2009), Milan membeli sejumlah pemain baru, di antaranya Mathieu Flamini dari Arsenal, serta Gianluca Zambrotta dan Ronaldinho yang keduanya berasal dari Barcelona. Pada transfer paruh musim 2008/2009, Milan mendatangkan David Beckham dengan status pinjaman dari klub sepak bola Amerika Serikat LA Galaxy.
[sunting] Pasca-Ancelotti
[sunting] Era Leonardo

Pada akhir musim 2008/2009,Milan menempati peringkat ke-3 klasemen liga Serie A, dua peringkat di bawah rival sekota, Internazionale yang meraih scudetto dan di bawah Juventus. Untuk memperbaiki hasil yang kurang memuaskan ini, Milan mendatangkan pelatih muda yang sekaligus mantan pemain Milan era 90-an, Leonardo untuk menggantikan pelatih Milan sebelumnya, Ancelotti yang "hijrah ke London", tepatnya klub Chelsea F.C.. Milan juga terpaksa melepas beberapa pemainnya, antara lain:

    * Kaka, pindah ke Real Madrid. Nilai transfernya ± 67 juta Euro
    * Paolo Maldini, bek legendaris Milan ini memutuskan untuk pensiun
    * Yoann Gourcuff, memutuskan untuk tetap di Bordeaux.

Masalah terbesar yang mengganjal transfer para pemain tersebut adalah pihak Milan yang selalu berpikir dua kali untuk mengeluarkan uang demi membeli seorang pemain. Pada bulan Juli dan Agustus 2009, Milan mendapatkan dua pemain baru, yaitu Oguchi Onyewu yang merupakan seorang mantan bek Standard Liège dengan status bebas transfer dan Klaas-Jan Huntelaar bekas penyerang Real Madrid dengan nilai kontrak 14,7 juta Euro. Namun hasil yang di dapatkan Milan pada turnamen pra-musim banyak menuai kekecewaan, pemain anyar yang diturunkan oleh Milan pada saat tur pra-musim hanya Oguchi Onyewu karena Huntelaar baru bergabung bulan Agustus.

Musim 2009/2010 diawali Milan dengan hasil yang tidak memuaskan. Bermula ketika Milan meraih hasil imbang 2-2 melawan Los Angeles Galaxy, seterusnya, Milan terus menuai hasil negatif. Milan terperosok di ajang World Football Challange 2009. Di ajang Audi Cup, Milan juga kalah oleh Bayern Munich dengan skor 1-4. Bahkan, ketika menghadapi derby 30 Agustus 2009 melawan Internazionale di San Siro, Milan kalah memalukan dengan skor 0-4, sekaligus memecahkan rekor kemenangan terbesar Inter di San Siro.

Pertengahan Oktober 2009, penilaian berbagai pihak tentang kinerja Leonardo sebagai pelatih yang tadinya berada di titik terendah akibat serentetan performa buruk, mulai terdongkrak dengan berhasilnya Leonardo memimpin Milan mengalahkan AS Roma 2-1 di San Siro[3]. Setelah kemenangan itu, Milan juga menuai hasil positif di Stadion Santiago Bernabéu dengan kemenangan dramatis atas Real Madrid 3-2[4]. Dan setelah itu, Milan kembali menuai kemenangan atas Chievo Verona di Stadio Marc'Antonio Bentegodi, kandang Chievo, skor 2-1 untuk kemenangan AC Milan. Pada 1 November 2009, Milan mengalahkan Parma F.C. di San Siro 2-0[5] sekaligus mengantarkan Milan ke peringkat 4 klasemen sementara (Zona masuk Liga Champions terakhir). Pada 19 November 2009, kekalahan 0-2 Juventus F.C. dari Cagliari membuat Milan berada di posisi runner-up di bawah Internazionale; karena, beberapa jam setelah kekalahan Juventus, Milan memenangkan pertandingannya dengan Catania, 2-0[6].

Memasuki bagian akhir musim Serie A April 2010, Milan yang tengah berada di peringkat ketiga dan hanya selisih 4 poin dari peringkat pertama kelasemen AS Roma, dan hanya berjarak 1 poin dengan peringkat kedua Inter Milan. Namun pada akhirnya Milan harus takluk dua kali berturut-turut dari Sampdoria 2-1, dan dari Palermo dengan skor 3-1. Dengan kekalahan tersebut, impian Milan untuk meraih gelar musim ini pupus. Pada pertandingan di giornata terakhir Seri A 2009/2010 antara Milan melawan Juventus, Leonardo memimpin Milan mengalahkan Juventus 3-0 di San Siro[7], sekaligus memberi kontribusi terakhirnya bagi rossoneri, dan mengumumkan bahwa ia akan berhenti melatih Milan untuk musim depan.[8] Sejak mundurnya Leonardo, banyak spekulasi yang berpendapat mengenai pelatih baru Milan, tetapi pada 25 Juni 2010, secara mengejutkan pihak Milan mengumumkan untuk memilih Massimiliano Allegri sebagai pelatih baru Milan.[9]
[sunting] Era Allegri, Scudetto ke-18

Musim 2010/2011, Milan dipimpin oleh Massimiliano Allegri, dengan berbagai pembaruan mulai dari sponsor (bwin.com digantikan Emirates), hingga lini pemain. Di akhir bursa transfer, secara mengejutkan Milan memboyong Zlatan Ibrahimovic dari F.C. Barcelona (dengan opsi pinjaman dan pembelian 24 juta Euro di akhir musim), dan Robinho dari Manchester City. Awal musim, Milan dikejutkan dengan kekalahan 0-2 dari tim promosi A.C. Cesena, meski dalam pertandingan tersebut baik Ibrahimovic maupun Robinho memulai debutnya. Pada pertandingan derby tanggal 14 November 2010, Milan mengalahkan Internazionale di Giuseppe Meazza dengan gol tunggal penalti Ibrahimovic. Pada transfer paruh musim, Milan memboyong sejumlah pemain anyar seperti Antonio Cassano dari U.C. Sampdoria, Mark van Bommel dari Bayern Munich, dan Nicola Legrottaglie dari Juventus F.C.. Di ajang Liga Champions, Milan yang berhasil menembus babak penyisihan grup dipermalukan Tottenham Hotspur dengan skor 0-1 di San Siro. 13 Maret 2011, Milan mengalami hasil seri 1-1 dengan penghuni dasar klasemen A.S. Bari, minggu berikutnya 19 Maret, Milan dipermalukan U.S. Città di Palermo 0-1 di Stadion Renzo Barbera. Kekalahan tersebut membuat jarak poin dengan posisi 2 Internazionale berkurang menjadi 2 poin, dan itu terjadi tepat sebelum derby Milan putaran kedua. 2 April, derby antara Milan dan Inter berlangsung di San Siro, berakhir dengan kemenangan Milan 3-0, berkat 2 gol Pato dan 1 gol Cassano. Pada 7 Mei 2011, Milan meraih hasil imbang 0-0 dengan A.S. Roma, 1 poin tambahan hasil seri membuat poin Milan menjadi 78 poin, tak terkejar peringkat 2 Inter karena kalah head-to-head, dan membuat Milan meraih gelar juara Serie A atau scudetto yang ke-18[10]. Pada 6 Agustus 2011, Milan bertemu kembali dengan Inter dalam rangka pertandingan Piala Super Italia, Milan sebagai juara Serie A bertemu Inter sebagai juara Piala Italia. Milan memenangi pertandingan tersebut 2-1 melalui gol Ibrahimovic dan Boateng, sementara gol Inter dicetak oleh Wesley Sneijder, membuat Milan unggul 1 Piala Super (6) dari Inter (5)[11].
[sunting] Skuat

Hingga 6 September 2011, sesuai dengan website resmi[12] Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
No.         Pos.     Nama
1     Bendera Italia     GK     Marco Amelia
2     Bendera Nigeria     DF     Taye Taiwo
4     Bendera Belanda     MF     Mark van Bommel
5     Bendera Perancis     DF     Philippe Mexès
7     Bendera Brasil     FW     Alexandre Pato
8     Bendera Italia     MF     Gennaro Ivan Gattuso Wakil Kapten
9     Bendera Italia     FW     Filippo Inzaghi
10     Bendera Belanda     MF     Clarence Seedorf
11     Bendera Swedia     FW     Zlatan Ibrahimovic
13     Bendera Italia     DF     Alessandro Nesta
16     Bendera Perancis     MF     Mathieu Flamini
17     Bendera Italia     MF     Alberto Aquilani (pinjaman dari Liverpool)[13]
19     Bendera Italia     DF     Gianluca Zambrotta
20     Bendera Italia     MF     Ignazio Abate
22     Bendera Italia     MF     Antonio Nocerino
      
No.         Pos.     Nama
23     Bendera Italia     MF     Massimo Ambrosini Kapten
25     Bendera Italia     DF     Daniele Bonera
27     Bendera Ghana     MF     Kevin-Prince Boateng
28     Bendera Belanda     MF     Urby Emanuelson
30     Bendera Italia     GK     Flavio Roma
32     Bendera Italia     GK     Christian Abbiati
33     Bendera Brasil     DF     Thiago Emiliano da Silva
52     Bendera Italia     DF     Mattia De Sciglio
57     Bendera Italia     DF     Mattia Valoti
70     Bendera Brasil     FW     Róbson "Robinho" de Souza
76     Bendera Kolombia     DF     Mario Yepes
77     Bendera Italia     DF     Luca Antonini
92     Bendera Italia     FW     Stephan El Shaarawy
99     Bendera Italia     FW     Antonio Cassano
[sunting] Sedang dipinjamkan

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
No.         Pos.     Nama
    Bendera Italia     GK     Ferdinando Coppola (di Torino sampai 30 Juni 2012)[14]
    Bendera Italia     GK     Antonio Donnarumma (di Gubbio sampai 30 Juni 2012)[15]
    Bendera Italia     GK     Filippo Perucchini (di Lecco sampai 30 Juni 2012)[16]
    Bendera Polandia     GK     Michal Miskiewicz (di Südtirol sampai 30 Juni 2012)
    Bendera Brasil     DF     Marcus Diniz (di Como sampai 30 Juni 2012)
    Bendera Italia     DF     Massimo Oddo (di Lecce sampai 30 Juni 2012)
    Bendera Spanyol     DF     Dídac Vilà (di Espanyol sampai 30 Juni 2012)[17]
    Bendera Italia     DF     Michelangelo Albertazzi (di Getafe sampai 30 Juni 2012)[18]
    Bendera Italia     DF     Andrea De Vito (di Cittadella sampai 30 Juni 2012)[19]
    Bendera Rumania     DF     Cristian Daminuţă (di FC Tiraspol sampai 30 Juni 2012)[20]
    Bendera Italia     MF     Giovanni Scampini (di Poggibonsi sampai 30 Juni 2012)[21]
    Bendera Sierra Leone     MF     Rodney Strasser (di Lecce sampai 30 Juni 2012)[22]
      
No.         Pos.     Nama
    Bendera Hongaria     MF     Attila Filkor (di Livorno sampai 30 Juni 2012)[23]
    Bendera Italia     MF     Gianmarco Conti (di Lecco sampai 30 Juni 2012)[24]
    Bendera Italia     MF     Luca Santonocito (di Südtirol sampai 30 Juni 2012)[25]
    Bendera Slovenia     MF     Mitja Novinič (di Virtus Lanciano sampai 30 Juni 2012)[26]
    Bendera Italia     FW     Davide Di Gennaro (di Modena sampai 30 Juni 2012)[27]
    Bendera Nigeria     FW     Nnamdi Oduamadi (di Torino sampai 30 Juni 2012)[28]
    Bendera Italia     FW     Andrea Schenetti (di Südtirol sampai 30 Juni 2012)[29]
    Bendera Gabon     FW     Pierre Aubameyang (di Saint-Étienne sampai 30 Juni 2012)[30]
    Bendera Ghana     FW     Dominic Adiyiah (di Karşıyaka sampai 30 Juni 2012)[31]
    Bendera Italia     FW     Marco Gaeta (di Renate sampai 30 Juni 2012)[32]
    Bendera Italia     FW     Alberto Paloschi (di Chievo sampai 30 Juni 2012)
    Bendera Italia     FW     Gianmarco Zigoni (di Avellino sampai 30 Juni 2012)
[sunting] Staf

Menurut website resmi :

    Per 6 September 2011.[33]

Jabatan     Nama
Pelatih utama     Massimiliano Allegri
Asisten pelatih     Mauro Tassotti
Pelatih kiper     Valerio Fiori
Manajer pelatih kiper     Marco Landucci
Asisten teknik     Andrea Maldera
Pelatih kebugaran     Agostino Tibaudi
Simone Folletti
Fabio Allevi
Bruno Dominici
Sergio Mascheroni
Andrea Primitivi
Direktur medis     Rodolfo Tavana
Dokter klub     Stefano Mazzoni
Armando Gozzini
Manajer pelatih atletik     Daniele Tognaccini
Kiropraktor     Kristian Baekkel
Fisioterapis     Dario Lorenzo Fort
Stefano Grani
Roberto Morosi
Marco Paesanti
Ahli pemijatan     Endo Tomoroni
Roberto Boerci
[sunting] Hall of fame
[sunting] Pemain legenda
AC Milan pada ajang Piala Interkontinental, Tokyo 9 Desember 1990 .
Jongkok dari kiri-kanan: Alessandro Costacurta, Giovanni Stroppa, Roberto Donadoni, Franco Baresi, Angelo Carbone.
Berdiri dari kiri-kanan: Mauro Tassoti, Paolo Maldini, Frank Rijkaard, Ruud Gullit, Marco van Basten, dan Andrea Pazzagli

Vertical Soccer field template
G. Galli
Tassotti
Costacurta
Baresi (c)
Maldini
Ancelotti
Rijkaard
Colombo
Donadoni
Gullit
van Basten
Starting XI Liga Champions 1989.

Catatan: Pemain bercetak tebal masih aktif bermain di Milan.

    * Bendera Italia Demetrio Albertini
    * Bendera Italia Massimo Ambrosini
    * Bendera Italia Carlo Ancelotti
    * Bendera Italia Roberto Baggio
    * Bendera Italia Franco Baresi
    * Bendera Italia Alessandro Costacurta
    * Bendera Italia Renzo De Vecchi
    * Bendera Italia Paolo Di Canio
    * Bendera Italia Roberto Donadoni
    * Bendera Italia Gennaro Gattuso
    * Bendera Italia Filippo Inzaghi
    * Bendera Italia Gianluigi Lentini
    * Bendera Italia Giuseppe Pancaro
    * Bendera Italia Cesare Maldini
    * Bendera Italia Paolo Maldini
    * Bendera Italia Mauro Tassotti
    * Bendera Italia Alessandro Nesta
    * Bendera Italia Andrea Pirlo
    * Bendera Italia Gianni Rivera
    * Bendera Italia Sandro Salvadore
    * Bendera Italia Angelo Sormani
    * Bendera Italia Giovanni Trapattoni
    * Bendera Italia Massimo Oddo
    * Bendera Italia Gianluca Zambrotta
    * Bendera Italia Alberto Gilardino
    * Bendera Brasil Bendera Italia José Altafini
    * Bendera Brasil Kaká
    * Bendera Brasil Kurt Hamrin
    * Bendera Brasil Ronaldinho
    * Bendera Brasil Ronaldo
    * Bendera Brasil Rivaldo
    * Bendera Brasil Serginho
    * Bendera Brasil Cafu

        

    * Bendera Brasil Leonardo
    * Bendera Brasil Alexandre Pato
    * Bendera Belanda Edgar Davids
    * Bendera Belanda Klaas-Jan Huntelaar
    * Bendera Belanda Clarence Seedorf
    * Bendera Belanda Marco van Basten
    * Bendera Belanda Frank Rijkaard
    * Bendera Belanda Ruud Gullit
    * Bendera Swedia Gunnar Gren
    * Bendera Swedia Nils Liedholm
    * Bendera Swedia Gunnar Nordahl
    * Bendera Swedia Zlatan Ibrahimovic
    * Bendera Perancis Marcel Desailly
    * Bendera Perancis Jean-Pierre Papin
    * Bendera Perancis Mathieu Flamini
    * Bendera Perancis Yoann Gourcuff
    * Bendera Inggris Herbert Kilpin
    * Bendera Inggris David Beckham
    * Bendera Inggris Ray Wilkins
    * Bendera Jerman Oliver Bierhoff
    * Bendera Jerman Karl Heinz Schnellinger
    * Bendera Argentina Roberto Ayala
    * Bendera Argentina Hernán Crespo
    * Bendera Denmark Jon Dahl Tomasson
    * Bendera Denmark Martin Laursen
    * Bendera Kroasia Zvonimir Boban
    * Bendera Turki Umit Davala
    * Bendera Spanyol José Mari
    * Bendera Portugal Rui Costa
    * Bendera Serbia Dejan Savićević
    * Bendera Uruguay Bendera Italia Juan Alberto Schiaffino
    * Bendera Ukraina Andriy Shevchenko
    * Bendera Liberia George Weah

[sunting] Nomor yang dipensiunkan / diabadikan
No.     Nama pemain     Posisi     Karier di Milan     Catatan
3     Bendera Italia Paolo Maldini     Bek tengah     1985–2009     Diaktifkan kembali untuk salah satu dari anak Paolo, Christian Maldini dan Daniel Maldini, bila sudah masuk tim inti Milan.[34]
6     Bendera Italia Franco Baresi     Sweeper     1977–1997   
[sunting] Pelatih terkenal

    * Bendera Inggris Herbert Kilpin
          o Salah satu pendiri AC Milan sekaligus pelatih pertama Milan.
    * Bendera Italia Carlo Ancelotti
          o Sumbangsihnya terhadap Milan adalah menyumbang 2 trofi Seri A dan 2 trofi Liga Champions sebagai pemain, serta 2 trofi Liga Champions dan 1 trofi Seri A sebagai pelatih.
    * Bendera Italia Cesare Maldini
          o Sebagai pemain dia menyumbang 4 trofi Seri A dan 1 trofi Liga Champions.
    * Bendera Italia Arrigo Sacchi
          o Pelatih yang membawa Milan mendapat predikat "The Dream Team", memenangkan 1 trofi Seri A, dan 2 trofi Liga Champions berturut-turut.
    * Bendera Italia Fabio Capello
          o Suksesor dari Sacchi, di tangannya, Milan menjadi semakin gemilang. Menyumbangkan 4 trofi Seri A dan 1 trofi Liga Champions.
    * Bendera Italia Nereo Rocco
          o Pelatih jenius Milan yang mengembangkan taktik catenaccio[35][36][37]. Menyumbangkan 2 trofi Seri A, 1 trofi Liga Champions, dan 1 trofi Piala Winners.
    * Bendera Italia Vittorio Pozzo
          o Pelatih legendaris Italia, meski di masanya Milan tidak terlalu bersinar, Ia membuktikan diri bahwa dirinya adalah pelatih jenius dengan menemukan formasi Metodo (2-3-2-3), formasi yang menyeimbangkan antara serangan dan pertahanan.
    * Bendera Swedia Nils Liedholm
          o Melatih Milan selama 3 generasi (1963-1966, 1977-1979, dan 1984-1987), Liedholm menyumbangkan 4 trofi Seri A.
    * Bendera Brasil Leonardo de Araújo
          o Pelatih Milan pertama yang berasal dari Brazil.

[sunting] W.Cup.svg Pemain yang memenangi Piala Dunia saat bermain di Milan

    * Bendera Italia Pietro Arcari (Italia 1934)
    * Bendera Italia Franco Baresi (Spanyol 1982)
    * Bendera Italia Fulvio Collovati (Spanyol 1982)
    * Bendera Perancis Marcel Desailly (Perancis 1998)
    * Bendera Brasil Roque Júnior (Korsel-Jepang 2002)
    * Bendera Brasil Cafu (Korsel-Jepang 2002)

        

    * Bendera Italia Gennaro Gattuso (Jerman 2006)
    * Bendera Italia Alberto Gilardino (Jerman 2006)
    * Bendera Italia Filippo Inzaghi (Jerman 2006)
    * Bendera Italia Alessandro Nesta (Jerman 2006)
    * Bendera Italia Andrea Pirlo (Jerman 2006)

[sunting] Pemain yang memenangi Kejuaraan di benua asalnya saat bermain di Milan
[sunting] UEFA European Cup.svg Eropa

    * Bendera Italia Angelo Anquilletti (Italia 1968)
    * Bendera Italia Giovanni Lodetti (Italia 1968)
    * Bendera Italia Pierino Prati (Italia 1968)
    * Bendera Italia Gianni Rivera (Italia 1968)

        

    * Bendera Italia Roberto Rosato (Italia 1968)
    * Bendera Belanda Ruud Gullit (Jerman Barat 1988)
    * Bendera Belanda Marco van Basten (Jerman Barat 1988)

[sunting] Coppa America calcio.svg Amerika Latin

    * Bendera Brasil Serginho (Paraguay 1999)

[sunting] FIFA Confederations Cup.svg Pemain yang memenangi Piala Konfederasi saat bermain di Milan

    * Bendera Brasil Leonardo (Arab Saudi 1997)
    * Bendera Brasil Dida (Jerman 2005)
    * Bendera Brasil Kaká (Jerman 2005, Afrika Selatan 2009)
    * Bendera Brasil Alexandre Pato (Afrika Selatan 2009)

[sunting] Peraih Ballon d'Or

    * Bendera Italia Gianni Rivera - 1969
    * Bendera Belanda Ruud Gullit - 1987
    * Bendera Belanda Marco Van Basten - 1988, 1989, 1992
    * Bendera Liberia George Weah - 1995
    * Bendera Ukraina Andriy Shevchenko - 2004
    * Bendera Brasil Kaká - 2007

[sunting] Pemasok kostum dan Sponsor

Berikut adalah sponsor teknis pemasok kostum/franchise dan sponsor ofisial AC Milan.[38]
Kostum AC Milan
Periode     Pemasok kostum     Sponsor utama
1899-1978     tidak ada     tidak ada
1978-79     Adidas
1979-80     Adidas-Linea Milan
1980-81     Linea Milan
1981-82     Pooh Jeans
1982–83     NR     Hitachi
1983–84     Cuore
1984 awal     Rolly Go     Rete 4
1984-85     Oscar Mondadori
1985–86     Gianni Rivera     Fotorex U-Bix
1986–87     Kappa
1987–90     Mediolanum
1990–92     Adidas
1992–93     Motta
1993–94     Lotto
1994–98     Opel
1998–06     Adidas
2006–10     Bwin
2010–15     Fly Emirates
[sunting] Prestasi

Bila dihitung berdasarkan total banyaknya gelar, maka Milan adalah salah satu klub tersukses di Italia, dengan total raihan gelar juara lebih dari 29 tropi dan menjadi terbanyak kedua setelah Juventus (40 tropi domestik)[39]. Milan juga menjadi klub tersukses di dunia bersama Boca Juniors[40], dengan rekor 14 trofi konfederasi (UEFA-Eropa) dan 4 trofi dunia. Milan juga mengenakan bintang tanda bahwa mereka memenangi lebih dari 10 gelar Seri A. Ditambah lagi, Milan juga memakai Lambang Penghargaan UEFA di seragam mereka karena memenangi lebih dari lima gelar Liga Champions.[41]


[sunting] Kejuaraan Nasional
Perayaan scudetto Milan musim 2003/2004

    * small shield with the italian flag Seri A:

        * Juara (18): 1901; 1906; 1907; 1950-51; 1954-55; 1956-57; 1958-59; 1961-62; 1967-68; 1978-79; 1987-88; 1991-92; 1992-93; 1993-94; 1995-96; 1998-99; 2003-2004; 2010-2011
        * Runner-up (14): 1902; 1947-48; 1949-50; 1951-52, 1955-56, 1960-61; 1964-65; 1968-69; 1970-71; 1971-72; 1972-1973; 1989-90; 1990-91; 2004-05

    * Seri B:

        * Juara (2): 1980–81; 1982–83

    * Badge of the Coppa Italia Copa Italia:

        * Juara (5): 1966–67; 1971–72; 1972–73; 1976–77; 2002-03
        * Runner-up (7): 1941–42; 1967–68; 1970–71; 1974–75; 1984–85; 1989-90; 1997-98

    * Piala Super Coppa Italia Piala Super Italia:

        * Juara (6): 1988; 1992; 1993; 1994; 2004; 2011
        * Runner-up (3): 1996; 1999; 2003

[sunting] Kejuaraan Eropa
Euforia kemenangan AC Milan di Liga Champions 2007

    * Piala/Liga Champions:

        * Juara (7): 1962-63; 1968-69; 1988-89; 1989-90; 1993-94; 2002-03; 2006-07
        * Runner-up (4): 1957-58; 1992-93; 1994-95; 2004-05

    * Piala Super Eropa:

        * Juara (5): 1989; 1990; 1994; 2003; 2007
        * Runner-up (2): 1973; 1993

    * Trofeo Coppa delle Coppe Piala Winners:

        * Juara (2): 1967–68; 1972–73
        * Runner-up (1): 1973–74

[sunting] Kejuaraan Dunia

    * FIFA Club World Cup Piala Interkontinental / Piala Dunia Antarklub FIFA:

        * Juara (4):1969; 1989; 1990; 2007
        * Runner-up (4): 1963; 1993; 1994; 2003

[sunting] Kejuaraan lainnya

    * Piala Latin (Piala yang paling penting bagi klub-klub Eropa pada tahun 40-an dan 50-an. Diselenggarakan sejak 1949 hingga 1957 antara juara-juara Perancis, Italia, Portugal dan Spanyol. Kejuaraan ini menghilang setelah dimulainya Piala Champions.):

        * Juara (3): 1951; 1956
        * Runner-up (1): 1953

    * Piala Mitropa:

        * Juara (1): 1981-82

    * Piala Kejuaraan Dubai

        * Juara (1): 2009

    * Trofi Santiago Bernabéu

        * Juara (2): 1988, 1990
        * Runner-up (1): 1999

    * Trofeo Luigi Berlusconi

        * Juara (12): 1992, 1993, 1994, 1996, 1997, 2002, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2011
        * Runner-up (9): 1991, 1995, 1998, 1999, 2000, 2001, 2003, 2004, 2010

[sunting] AC Milan tahun ke tahun
[sunting] Daftar pelatih AC Milan
Carlo Ancelotti
Vittorio Pozzo
Nils Liedholm

Berikut ini adalah daftar pelatih Milan sepanjang sejarah.[42]
    
Nama     Negara     Tahun
Herbert Kilpin     Bendera Inggris     1900–1908
Daniele Angeloni     Bendera Italia     1906–1907
Komisi Teknik     Bendera Italia     1907–1910
Giovanni Camperio     Bendera Italia     1910–1911
Komisi Teknik     Bendera Italia     1911–1914
Guido Moda     Bendera Italia     1915–1922
Ferdi Oppenheim     Bendera Austria     1922–1924
Vittorio Pozzo     Bendera Italia     1924–1926
Guido Moda     Bendera Italia     1926
Herbert Burgess     Bendera Inggris     1926–1928
Engelbert König     Bendera Austria     1928–1931
József Bánás     Bendera Hongaria     1931–1933
József Viola     Bendera Hongaria     1933–1934
Adolfo Baloncieri     Bendera Italia     1934–1937
William Garbutt     Bendera Inggris     1937
Hermann Felsner
József Bánás     Bendera Austria
Bendera Hongaria     1937–1938
József Viola     Bendera Hongaria     1938–1940
Guido Ara
Antonio Busini     Bendera Italia
Bendera Italia     1940–1941
Mario Magnozzi     Bendera Italia     1941–1943
Giuseppe Santagostino     Bendera Italia     1943–1945
Adolfo Baloncieri     Bendera Italia     1945–1946
Giuseppe Bigogno     Bendera Italia     1946–1949
Lajos Czeizler     Bendera Hongaria     1949–1952
Gunnar Gren     Bendera Swedia     1952
Mario Sperone     Bendera Italia     1952–1953
Béla Guttmann     Bendera Hongaria     1953–1954
Antonio Busini     Bendera Italia     1954
Hector Puricelli     Bendera Uruguay     1954–1956
Giuseppe Viani     Bendera Italia     1957–1960
Paolo Todeschini     Bendera Italia     1960–1961
Nereo Rocco     Bendera Italia     1961–1963
Luis Carniglia     Bendera Argentina     1963–1964
Nils Liedholm     Bendera Swedia     1963–1966
Giovanni Cattozzo     Bendera Italia     1966
Arturo Silvestri     Bendera Italia     1966–1967
Nereo Rocco     Bendera Italia     1966–1972
Cesare Maldini     Bendera Italia     1973–1974
Giovanni Trapattoni     Bendera Italia     1974
        
Nama     Negara     Tahun
Gustavo Giagnoni     Bendera Italia     1974–1975
Nereo Rocco     Bendera Italia     1975
Paolo Barison     Bendera Italia     1975-1976
Giovanni Trapattoni     Bendera Italia     1976
Giuseppe Marchioro     Bendera Italia     1976–1977
Nereo Rocco     Bendera Italia     1977
Nils Liedholm     Bendera Swedia     1977–1979
Massimo Giacomini     Bendera Italia     1979–1981
Italo Galbiati     Bendera Italia     1981
Luigi Radice     Bendera Italia     1981–1982
Italo Galbiati     Bendera Italia     1982
Francesco Zagatti     Bendera Italia     1982
Ilario Castagner     Bendera Italia     1982–1984
Italo Galbiati     Bendera Italia     1984
Nils Liedholm     Bendera Swedia     1984–1987
Fabio Capello     Bendera Italia     1987
Arrigo Sacchi     Bendera Italia     1987–1991
Fabio Capello     Bendera Italia     1991–1996
Oscar Tabárez     Bendera Uruguay     1996
Giorgio Morini     Bendera Italia     1996–1997
Arrigo Sacchi     Bendera Italia     1997
Fabio Capello     Bendera Italia     1997–1998
Alberto Zaccheroni     Bendera Italia     1998–2001
Cesare Maldini
Mauro Tassotti     Bendera Italia     2001
Fatih Terim     Bendera Turki     2001
Carlo Ancelotti     Bendera Italia     2001–2009
Leonardo     Bendera Brasil     2009—2010
Massimiliano Allegri     Bendera Italia     2010—
[sunting] Daftar presiden AC Milan
Silvio Berlusconi

Milan memiliki bayak presiden sejak didirikan, beberapa dari mereka juga adalah pemilik klub dan presiden yang diistimewakan. Inilah daftar lengkapnya.[43]
    
Nama     Tahun
Alfred Edwards     1899–1909
Giannino Camperio     1909
Piero Pirelli     1909–1928
Luigi Ravasco     1928–1930
Mario Bernazzoli     1930–1933
Luigi Ravasco     1933–1935
Pietro Annoni     1935
Pietro Annoni
G. Lorenzini
Rino Valdameri     1935–1936
Emilio Colombo     1936–1939
Achille Invernizzi     1939–1940
Umberto Trabattoni     1940–1944
Antonio Busini     1944–1945
Umberto Trabattoni     1945–1954
Andrea Rizzoli     1954–1963
Felice Riva     1963–1965
        
Nama     Tahun
Federico Sordillo     1965–1966
Franco Carraro     1967–1971
Federico Sordillo     1971–1972
Albino Buticchi     1972–1975
Bruno Pardi     1975–1976
Vittorio Duina     1976–1977
Felice Colombo     1977–1980
Gaetano Morazzoni     1980–1982
Giuseppe Farina     1982–1986
Rosario Lo Verde     1986
Silvio Berlusconi     1986–2004
Komisi Presidensial     2004–2006
Silvio Berlusconi     2006–2008
Mengalami kelowongan[44]     2008-
[sunting] Daftar kapten AC Milan
Massimo Ambrosini, kapten Milan saat ini

    * Bendera Inggris Herbert Kilpin (1899-1907)
    * Bendera Italia Gerolamo Radice (1908-1909)
    * Bendera Italia Guido Moda (1909-1910)
    * Bendera Belgia Max Tobias (1910-1911)
    * Bendera Italia Giuseppe Rizzi (1911-1913)
    * Bendera Belgia Louis Van Hege (1913-1915)
    * Bendera Italia Marco Sala (1915-1916)
    * Bendera Italia Aldo Cevenini (1916-1919)
    * Bendera Italia Alessandro Scarioni (1919-1921)
    * Bendera Argentina Bendera Italia Cesare Lovati (1921-1922)
    * Bendera Italia Francesco Soldera (1922-1924)
    * Bendera Italia Pietro Bronzini (1924-1926)
    * Bendera Italia Gianangelo Barzan (1926-1927)
    * Bendera Italia Abdon Sgarbi (1927-1929)
    * Bendera Italia Alessandro Schienoni (1929-1930)
    * Bendera Italia Mario Magnozzi (1930-1933)
    * Bendera Italia Carlo Rigotti (1933-1934)
    * Bendera Italia Giuseppe Bonizzoni (1934-1936)
    * Bendera Italia Luigi Perversi (1936-1939)
    * Bendera Italia Giuseppe Bonizzoni (1939-1940)
    * Bendera Italia Bruno Arcari (1940-1941)

  

    * Bendera Italia Giuseppe Meazza (1941-1942)
    * Bendera Italia Giuseppe Antonini (1942-1944)
    * Bendera Italia Paolo Todeschini (1944-1945)
    * Bendera Italia Giuseppe Antonini (1945-1949)
    * Bendera Italia Andrea Bonomi (1949-1952)
    * Bendera Italia Carlo Annovazzi (1952-1953)
    * Bendera Italia Omero Tognon (1953-1954)
    * Bendera Swedia Gunnar Nordahl (1954-1956)
    * Bendera Swedia Nils Liedholm (1956-1961)
    * Bendera Italia Francesco Zagatti (1961)
    * Bendera Italia Cesare Maldini (1961-1966)
    * Bendera Italia Gianni Rivera (1966-1975)
    * Bendera Italia Romeo Benetti (1975-1976)
    * Bendera Italia Gianni Rivera (1976-1979)
    * Bendera Italia Albertino Bigon (1979-1980)
    * Bendera Italia Aldo Maldera (1980-1981)
    * Bendera Italia Fulvio Collovati (1981-1982)
    * Bendera Italia Franco Baresi (1982-1997)
    * Bendera Italia Paolo Maldini (1997-2009)
    * Bendera Italia Massimo Ambrosini (2009- , tidak tetap)

  
[sunting] Warna dan lambang Milan
A.C. Milan fantasy flag

Warna seragam kebanggaan Milan adalah merah-hitam,atau dalam bahasa Italia: Rossoneri[45], namun anehnya, di ajang final suatu kompetisi yang tidak memakai format kandang-tandang (contoh:Liga Champions) , Milan selalu memakai warna seragam putih. Tradisi ini dipercaya membawa keberuntungan untuk Milan. Dengan enam kali menang dari delapan laga final Liga Champions berseragam putih (hanya kalah melawan Ajax pada 1995 dan Liverpool pada 2005) membuat tradisi ini semakin kukuh dipertahankan. Selain kedua seragam Milan (merah-hitam dan putih), Milan memiliki seragam ketiga (third kit) berwarna hitam dengan sentuhan garis merah di beberapa bagian. Namun, seragam ketiga ini sangat jarang digunakan.

Untuk "beberapa tahun" belakangan, lambang Milan memakai sentuhan bendera Milan (flag of Milan), yaitu lambang yang terlihat seperti lambang salib berwarna merah pada lambang Milan, yang aslinya adalah bendera dari Saint Ambrose.[46] Panggilan Milan yang lainnya, Il Diavolo Rosso (setan merah) berasal dari lambang bintang yang dikenakan Milan di atas lambang klubnya[46]. Bintang tersebut dikenakan Milan pada 1979 karena Milan sudah memenangkan lebih dari sepuluh gelar lokal (scudetto Seri A). Saat ini, lambang klub Milan adalah untuk dipersembahkan kepada bendera Comune di Milano, dengan singkatan ACM di atas dan tahun berdirinya 1899 di bawah.[46]
[sunting] Rekor statistik Milan
Andriy Shevchenko, topskorer terbanyak kedua Milan

Paolo Maldini sampai sekarang mencetak rekor untuk total penampilan di Seri A untuk Milan dengan total ± 1000 penampilan, dan 600 diantaranya diperoleh dari Seri A (14 Mei 2007, tidak termasuk pertandingan playoff). Selanjutnya ia dikenal sebagai pemain paling sering tampil di Seri A sepanjang masa.[47]

Topskor Milan sepanjang sejarah dipegang oleh Gunnar Nordahl, yang mencetak 254 gol dalam 268 permainan.[48] Andriy Shevchenko berada di urutan kedua dengan 243 gol dalam 298 permainan, dan pencetak gol tertinggi di skuat Milan saat ini adalah Filippo Inzaghi, dengan 101 gol dalam 220 permainan.

Milan memiliki rekor yang unik namun impresif, yaitu saat mengikuti musim 1991/1992. Milan tidak pernah kalah dalam musim tersebut. Totalnya, Milan tidak pernah kalah dalam 58 pertandingan, dimulai dengan seri 0-0 melawan Parma saat 26 Mei 1991 dan secara ironis diakhiri dengan kekalahan kandang 1-0 dengan Parma juga, 21 Maret 1993. Rekor tidak terkalahkan ini merupakan rekor terpanjang ketiga di sepak bola Eropa, di bawah Steaua Bucharest dengan 104 pertandingan tanpa kekalahan dan Celtic dengan 68 pertandingan tanpa kekalahan.[49][50]

Pada 2007, Milan bersama dengan Boca Juniors dari Argentina menyandang gelar klub dengan gelar internasional terbanyak versi FIFA.[51] Kerena status ini, Milan sempat merajai peringkat klub sepak bola terhebat dunia pada kisaran 2007.
[sunting] Komponen penting Milan
[sunting] Stadion
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: San Siro

Stadion tim saat ini adalah Stadion Giuseppe Meazza yang berkapasitas 85.000 orang. Stadion ini juga dikenal dengan nama San Siro, karena berada di distrik San Siro. Stadion ini digunakan bersama dengan Internazionale, klub lain di Milan. Stadion ini dipakai ketika Seri A melaksanakan partai antara klub kota Milan, Derby della Madonnina (Ibu segala derby). Nama ini diberikan untuk penghormatan kepada patung bunda Maria yang berada di Milan (sering disebut Madonnina atau ibu), serta karena rivalitas keduanya yang sangat sengit karena keduanya sama-sama tim jajaran atas terhebat di Italia, atmosfer pertandingannya melebihi pertandigan derby manapun. Suporter AC Milan menggunakan "San Siro" untuk menyebut stadion itu karena dulunya Giuseppe Meazza, merupakan seorang pemain bintang bagi Inter (meski dia pernah membela Milan selama satu musim). Tetapi, di masa mendatang, ada wacana untuk memindahkan homebase Milan ke stadion baru, seperti yang diungkapkan wakil presiden Adriano Galliani pada tahun 2006.[52]
[sunting] Basis pendukung

Secara sejarah, AC Milan (dipanggil dengan "Milan" saja di Italia) didukung oleh kaum pekerja dan kelas buruh di Milan yang umumnya merupakan para pendatang dari daerah Italia selatan (atas dasar itulah julukan "Casciavit" / obeng diberikan untuk Milan)[53], sementara Inter lebih didukung orang-orang kaya.[53] Meskipun begitu, pada beberapa tahun terakhir, basis pendukung telah banyak berubah. Milan kini dimiliki oleh raja media dan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, sementara Inter dimiliki pebisnis garis tengah-kiri, Massimo Moratti.

Basis pendukung Milan yang disebut Milanisti mayoritas berhaluan politik sayap kiri, berseberangan dengan Inter yang didominasi oleh pendukung yang secara tradisional berhaluan sayap kanan. Grup pendukung (ultras) yang terkenal dari Milan adalah Fossa Dei Leoni[54] yang beraliran ekstrem kiri, dan Brigate Rossonere[54] yang beraliran ekstrem kanan. Menyusul keributan dengan suporter Inter pada derby musim kompetisi 2005/2006, Fossa Dei Leoni membubarkan diri secara organisasi. Meskipun begitu, massa mereka masih setia mendukung Milan di tribun khusus bagian selatan stadion San Siro bersama kelompok lain, dengan sebutan Curva Sud.[54].
[sunting] Basis pendukung di Indonesia
Milanisti Indonesia

Pada 16 Maret 2003, sebuah komunitas khusus pendukung Milan di Indonesia terbentuk. Komunitas itu bernama "Milanisti Indonesia". Komunitas ini berawal dari milis oleh sesama pendukung dan akhirnya berlanjut sampai membentuk suatu organisasi. Saat ini Milanisti Indonesia sudah memiliki basis-basis di kota besar di Indonesia selain Jakarta. Saat ini, pemimpin sekaligus presiden dari Milanisti Indonesia adalah Arief Ikram.[55]
[sunting] Nama
Tahun     Nama     Catatan
1899 - 1919     Milan C.F.C (Milan Cricket and Football Club)
1919 - 1938     Milan F.C (Milan Football Club)
1938 - 1945     A.C. Milano (Associazione Calcio Milano)     "Milano" adalah ejaan untuk Milan dalam Italia, dipakai selama era fasisme Italia dalam Perang Dunia 2
1938 -     A.C. Milan (Associazione Calcio Milan)     "Milan" adalah ejaan dalam Inggris, untuk menghormati Alfred Edwards
[sunting] Himne Milan

AC Milan juga mempunyai himne yang berjudul "Inno Milan!",diciptakan oleh Tony Renis, pembuat lagu asal Italia.
Bahasa Italia     Bahasa Indonesia
Milan milan solo con te

Milan milan sempre per te
Camminiamo noi accanto ai nostri eroi
Sopra un campo verde sotto un cielo blu
Conquistate voi una stella in piã
A brillar per noi
E insieme cantiamo
Milan Milan solo con te, Milan!!
Milan Milan sempre per te
Ooo oo... Ooo oo..
Una grande squadra
Sempre in festa olã¨
Ooo oo... Ooo oo.. Ooo oo..
E insieme cantiamo
Milan Milan solo con te, Milan!!
Milan Milan sempre per te
Con il Milan nel cuore
Nel profondo dell'anima
Un vero amico sei
E insieme cantiamo
Milan Milan solo con te, Milan!!
Milan Milan sempre con te
Ooo oo.. Ooo oo..
    Milan Milan hanya dengan anda

Milan Milan selalu untuk anda
Kita berjalan di samping pahlawan kita
Di lapangan hijau, di bawah langit biru
Anda memenangkan bintang utama
Bersinar untuk kita
Dan bersama kami menyanyi
Milan Milan hanya dengan anda, Milan!!
Milan Milan selalu untuk anda
Ooo oo... Ooo oo..
Sebuah tim besar
Juga dalam perayaan
Ooo oo... Ooo oo.. Ooo oo..
Dan bersama kami menyanyi
Milan Milan hanya dengan anda, Milan!!
Milan Milan selalu untuk anda
Dengan Milan di hati
Di kedalaman jiwa
Seorang sahabat sejati anda
Dan bersama kami menyanyi
Milan Milan hanya dengan anda, Milan!!
Milan Milan selalu untuk anda
Ooo oo... Ooo oo..
[sunting] Tim rival

Sebagai tim tradisional dalam kompetisi Italia dan Eropa, Milan memiliki berbagai rival/pesaing yang seimbang, yang telah bertemu dengan Milan di berbagai ajang pertandingan.
Di Italia     Di Luar Italia
Bendera Inter Milan Internazionale     Bendera Manchester United F.C. Manchester United F.C. Bendera Inggris
Bendera Juventus Juventus F.C.     Bendera Liverpool F.C. Liverpool F.C. Bendera Inggris
Bendera A.S. Roma A.S. Roma     Bendera Arsenal F.C. Arsenal F.C. Bendera Inggris
Bendera Genoa C.F.C. Genoa C.F.C.     Bendera FC Barcelona F.C. Barcelona Bendera Spanyol
Bendera Fiorentina ACF Fiorentina     Bendera Real Madrid C.F. Real Madrid C.F. Bendera Spanyol
Bendera Atalanta B.C. Atalanta B.C.     Bendera Ajax Amsterdam Ajax Amsterdam Bendera Belanda
Bendera Napoli S.S.C. Napoli     Bendera São Paulo F.C. São Paulo F.C. Bendera Brasil
Bendera Sampdoria U.C. Sampdoria     Bendera Boca Juniors Boca Juniors Bendera Argentina
[sunting] Serba-serbi AC Milan di bidang keuangan

Berdasarkan Deloitte Football Money League yang diterbitkan oleh konsultan Deloitte, di musim 2005/2006, Milan ada di peringkat kelima klub sepak bola dengan pendapatan terringgi di dunia dengan jumlah estimasi pendapatannya 233.7 juta Euro.[56] Saat ini, Milan menempati peringkat keenam dalam daftar Klub Sepakbola Terkaya Di Dunia oleh majalah Forbes, membuat Milan klub sepak bola Italia terkaya.[57]

Fly Emirates adalah sponsor Milan saat ini, di mulai dari musim 2010/2011 dan setidaknya akan bertahan hingga 5 musim ke depan[58]. Perusahaan judi online Austria, bwin.com adalah sponsor Milan yang sebelumnya, dengan kontrak empat tahun dimulai dari musim 2006/2007.[59]

Sebelum bwin.com, sponsor Milan adalah Opel, perusahaan mobil asal Jerman. Opel mensponsori Milan selama 12 tahun, dan terpampang selama itu juga dengan logonya, namun, pada musim 2003/2004 dan 2005/2006 nama sponsor Opel di seragam Milan berubah, menjadi Meriva (2003/2004) dan Zafira (2005/2006), dua mobil produk mereka.

Seragam dan perlengkpan olahraga Milan saat ini disuplai dari perusahaan manufaktur olahraga Jerman, Adidas, yang kontraknya berakhir pada musim 2017/2018.[60] Kontrak ini membuat Adidas adalah manufaktur resmi semua seragam dan perlengkapan replika Milan. Sebelum Adidas, perusahaan olahraga Italia Lotto adalah manufaktur resmi seragam dan perlengkapan Milan. Tanggal 14 Januari 2008, Milan dan Adidas memperbaharui kontrak kerjasama sampai 30 Juni 2018. Berdasarkan kontrak, Adidas bertanggungjawab terhadap tiga franchise Milan: sponsor terhadap seragam, merchandise Milan, dan distribusi semua produk non-sepak bola Milan.[61]
[sunting] Superleague Formula
Mobil Superleague Formula AC Milan

Milan juga mensponsori "AC Milan Superleague Formula"[62] dalam ajang balap mobil Superleague Formula (ajang balap mobil formula yang diponsori klub sepak bola, dan balapan sesuai nama klub yang mensponsorinya). Robert Doornbos yang balapan untuk Minardi dan Red Bull Racing di kejuaraan dunia Formula One, akan membalap untuk Milan.[63]. Doornbos memenangkan balapan pertamanya untuk tim di Superleague Formula Nürburgring 2008. Doornbos digantikan oleh juara GP2 series, Giorgio Pantano.[64] Penggantian ini menyebabkan Milan adalah peserta pertama yang memakai lebih dari satu pembalap. Di balapan pertama Giorgio, tim AC Milan mengalami masalah pada gearbox - saat pertandingan kualifikasi - yang menyebabkan ia terdampar di grid ke-16 saat balapan pertama. AC Milan memenangkan balapan kedua dari pembukaan musim 2009. Pada musim 2010, Milan menggunakan jasa Yelmer Buurman sebagai pengendara mobil Superleague Formula.[65]

Komentar Terakhir

Jam

Anggi Basmara BLOG

Milanisti

Gabung Nyuk...!

Twitter Updates

    follow me on Twitter

    Junior

    Template by - Abdul Munir - 2008 - layout4all